Terlalu Sibuk

Dua minggu terakhir intensitasku dalam begadang meningkat secara drastis. Riset yang sedang aku kerjakan akan dipresentasikan di depan wakil gubernur jawa timur dan kemenristeksikti dan juga kemenkes. Alhasil semua hal yang belum selesai dikebut bagaimana caranya selesai. Tadi siang akhirnya sudah dipresentasikan ke depan wakil gubernur. Alhamdulillah tidak ada bug yang major, hanya error-error minor saja. Karena merasa jenuh tentang pekerjaan, aku mencoba buka-buka blog ini. Blog lama yang pada sekitar 2017 berhasil menjadi pelarian dari segala pikiran yang ada di kepala.

Sore ini aku tidak sengaja melihat profil instagram salah satu kakak kelas di SMA. Terdapat sebuah postingan yang menarik di sana. Tentang ulang tahun ke-10 angkatannya. Memang angkatan kakak satu ini memang terkenal kekompakannya. Beberapa legacy yang diturunkan ke adik-adiknya masih terasa di angkatanku yang selisih 5 tahun.  Postingan itu selama satu menit mengajak untuk mengingat beberapa tempat yang sering digunakan oleh siswa-siswa IC.

Secara spontan, ingatanku terbang ke 7 tahun lalu dan memutar beberapa memori di sana. Masuk IC adalah impianku sejak kelas 7 SMP ketika masih mondok di malang. Entah kenapa ketika orang tua bercerita tentang IC aku seperti merasa tertarik dan mengidam-idamkannya. Selama 3 tahun itu juga aku berjuang hari demi hari bahkan seakan-akan semua yang aku kerjakan selama SMP mulai dari ikut tim olimpiade, belajar setiap hari biar bisa masuk OSN, ikut olimpiade fisika sana-sini biar bisa juara, bagusin nilai agar menjadi rangkin terbaik itu semua agar aku masuk IC. Bahkan ibadah-ibadah sunnah seperti duha, puasa daud, tahajud semuanya dalam rangka ikhtiar semoga aku bisa masuk IC.

Aku merasa tidak ada kenangan yang sangat spesial di SMP kecuali beberapa. Rasa-rasanya semua hari-hariku diisi dengan usaha agar bisa masuk IC. wkwkwk. 'Ala kulli hal, qadarullah aku ketrima di IC. Senangnya bukan main. Pertama kalinya aku berangkat ke Jakarta pas banget dengan 1 Ramadhan waktu itu. Seorang anak surabaya yang ga pernah kemana-mena selain jawa timur akhirnya merantau ke ibu kota.

Aku teringat juga masa-masa awal di IC mulai dari kelas matrikulasi, libur dan masuk lagi sebagai siswa MIPA. Dulu penentuan MIPA dan IIS sangat jadi problematika. Teman-teman yang masuk ke IC pasti orang-orang yang sangat pintar. Sedangkan aku mungkin masuk karena faktor keberuntungan. Pernah suatu ketika peringkat yang masuk IC serpong bocor dan aku melihat peringkatku yang di bagian bawah. Apakah aku sedih? tentu saja. merasa inferior langsung hahaha.

Tapi aku tidak mau menyerah pada keadaan. aku ngga tau gimana caranya, but somehow aku perform juga selama masa SMA-ku. Masa SMA adalah masa yang terbaik emang wkwk. Peralihan dari anak-anak menjadi dewasa muda. Belum terlalu mikirin kebutuhan hidup dan segala macam printilan kehidupan. halah. Mungkin aku tidak terlalu banyak punya kenangan manis selama SMA dengan banyak orang. Aku bukanlah orang yang famous, dan punya banyak "relasi" nongkrong. Entah kenapa aku hanya suka berdekatan dengan orang-orang yang emang satu urusan denganku dan satu visi. 

Hari-hari tahun pertama di IC juga mirip lah sama SMP. Aku mau jadi medalis olimpiade fisika. Tapi jauh panggang daripada api seprtinya otakku memang ngga nyampe dan ngga cocok untuk jadi jago di olimpiade. Aku malah nekat di dunia organisasi dan semakin dalam terperosoknya. Unfortunately, aku menikmati dinamika yang ada di organisasi. Ambisiku soal ASTAR besar, ICARE 2016 bahkan jauh lebih besar. Sampai akhir tahun pun aku belum pandai menikmati waktu yang aku punya.

To be continued .....

Posting Komentar

Start typing and press Enter to search